Pakar Soroti Risiko Keamanan Data di Aplikasi World App

Aplikasi World App

Kekhawatiran terhadap keamanan data pribadi kembali mencuat, kali ini terkait penggunaan World App, aplikasi berbasis identitas digital global yang meminta penggunanya melakukan pemindaian retina dan wajah untuk verifikasi akun.

06392a17 b4c8 4b6a 80c1 0ed94560ba2f Introducing World App Fig5@3x

Sejumlah pengamat keamanan data dan teknologi menyebut praktik ini sebagai langkah yang berisiko tinggi terhadap privasi. Dengan teknologi pemindaian biometrik yang sensitif seperti iris mata dan wajah, data pengguna yang dikumpulkan dinilai sangat rentan jika tidak disimpan dan dikelola secara ketat.

“Biometrik adalah data yang tidak bisa diubah seperti password. Jika bocor, pengguna tidak bisa ganti mata atau wajah. Ini masalah besar,” ujar seorang pakar keamanan siber yang enggan disebutkan namanya.

World App sendiri merupakan bagian dari proyek Worldcoin, yang dipelopori oleh salah satu pendiri OpenAI. Tujuan utamanya adalah menciptakan identitas digital global dan mendukung distribusi ekonomi berbasis blockchain. Namun, pendekatan mereka terhadap verifikasi biometrik menuai kritik dari berbagai kalangan.

Organisasi pemerhati hak digital seperti Electronic Frontier Foundation (EFF) dan Privacy International telah menyatakan kekhawatiran terhadap praktik pengumpulan data biometrik secara masif, khususnya di wilayah-wilayah dengan regulasi perlindungan data yang belum kuat.

Di Indonesia, isu ini juga relevan. Dengan literasi digital yang belum merata dan regulasi perlindungan data pribadi yang masih dalam tahap implementasi, pengguna rentan memberikan informasi sensitif tanpa pemahaman menyeluruh atas risikonya.

Pengamat menyarankan masyarakat untuk lebih kritis terhadap aplikasi yang meminta akses data biometrik, dan menuntut transparansi tinggi dari pengembang mengenai:

  • Di mana data disimpan
  • Siapa yang memiliki akses
  • Bagaimana data diamankan
  • Apakah pengguna bisa menghapus data jika ingin keluar dari platform

Pentingnya Kesadaran Digital

Penggunaan teknologi canggih harus sejalan dengan prinsip privasi dan perlindungan hak individu. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah menyerahkan data sensitif tanpa pemahaman risiko jangka panjang.

“Jika sesuatu itu gratis, kemungkinan besar Anda-lah produknya,” ujar seorang aktivis privasi digital.

World App mungkin menawarkan visi masa depan berbasis teknologi, tetapi tanpa jaminan perlindungan data yang kuat, masa depan itu bisa datang dengan harga yang mahal: hilangnya kendali atas identitas digital pribadi.

Previous Article

Cara Menghindari Email Phishing

Next Article

Anak Terlalu Cepat Mengenal Teknologi, Peran Orang Tua Jadi Kunci

Write a Comment

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe to our Newsletter

Subscribe to our email newsletter to get the latest posts delivered right to your email.
Pure inspiration, zero spam ✨