Selamat datang kembali, para CEO UMKM!
Ya, Anda tidak salah baca. Saya memanggil Anda CEO, karena itulah Anda sekarang. Anda telah membangun sistem, mengelola berbagai channel penjualan, dan meresmikan kehadiran bisnis Anda di dunia digital. Ini adalah pencapaian luar biasa!
Sekarang, bayangkan seorang kapten kapal. Ia tidak hanya memutar kemudi, tetapi juga terus-menerus melihat kompas, peta, dan pengukur kecepatan angin. Tanpa data itu, ia hanya berlayar buta.
Begitu pula dengan bisnis Anda. Setelah semuanya berjalan, inilah saatnya kita berhenti sejenak dari ‘memutar kemudi’ dan mulai ‘membaca kompas’. Kita akan belajar menjadi detektif untuk bisnis kita sendiri dengan melihat “raport” atau data analitik yang sudah disediakan secara GRATIS oleh platform yang kita gunakan.
Jangan takut dengan istilah “analitik” atau “data”. Ini tidak serumit yang Anda bayangkan. Ini hanyalah cara platform memberi tahu kita: “Hei, ini lho yang disukai pelangganmu!”
Mengapa Membaca “Raport” Ini Penting?
- Menghemat Uang dan Waktu: Anda akan tahu produk mana yang harus di-restock lebih banyak dan produk mana yang kurang diminati. Anda tidak akan lagi buang-buang modal untuk barang yang tidak laku.
- Marketing yang Lebih Tepat Sasaran: Anda akan tahu kapan waktu terbaik untuk posting di media sosial agar dilihat lebih banyak orang. Tidak ada lagi postingan yang terasa ‘sepi’.
- Membuat Keputusan Berdasarkan Fakta, Bukan Perasaan: Mungkin Anda merasa produk A paling bagus, tapi data menunjukkan produk B-lah yang paling banyak dibeli. Data tidak pernah bohong dan akan menuntun Anda ke keputusan yang lebih menguntungkan.
Membaca “Raport” di Tiga Arena Utama:
1. Arena Marketplace (Tokopedia/Shopee): Dasbor Penjualan Anda
Di halaman seller center Anda, cari menu yang bernama “Wawasan Toko” (Tokopedia) atau “Bisnis Saya” (Shopee). Di sinilah rapor Anda berada. Fokus pada tiga hal ini untuk permulaan:
- Produk Terlaris: Lihat daftar produk yang diurutkan berdasarkan penjualan tertinggi. Ini adalah ‘anak emas’ Anda. Pertimbangkan untuk membuat promo khusus untuk produk ini atau memastikannya selalu tersedia.
- Performa Toko: Perhatikan metrik seperti “Pesanan Baru”, “Pendapatan”, dan “Tingkat Konversi”. Apakah ada peningkatan dari bulan lalu? Jika menurun, coba ingat-ingat, apa yang berbeda bulan ini?
- Data Pengunjung: Anda bisa melihat berapa banyak orang yang mengunjungi toko Anda setiap hari. Jika pengunjung banyak tapi yang membeli sedikit (tingkat konversi rendah), mungkin ada masalah di harga, foto, atau deskripsi produk Anda.
2. Arena Media Sosial (Instagram/TikTok): Kenali Audiens Anda
Untuk melihat data ini, pastikan akun Anda sudah diubah menjadi Akun Bisnis atau Kreator (opsinya ada di pengaturan). Lalu cari menu bernama “Insight” (Instagram) atau “Analytics” (TikTok).
- Waktu Aktif Pengikut (Most Active Times): Ini adalah data emas! Anda bisa melihat di hari dan jam berapa pengikut Anda paling banyak membuka aplikasi. Postinglah konten Anda sekitar 30 menit sebelum jam puncak tersebut untuk mendapatkan jangkauan maksimal.
- Konten Teratas (Top Content): Lihat postingan atau video mana yang mendapatkan like, komentar, atau share paling banyak. Pelajari polanya. Apakah itu video proses? Foto testimoni? Buatlah lebih banyak konten sejenis itu.
- Demografi Pengikut: Anda bisa melihat persentase jenis kelamin, rentang usia, dan kota asal pengikut Anda. Jika Anda tahu mayoritas pengikut Anda adalah wanita usia 18-24 tahun di Jakarta, Anda bisa membuat konten atau promo yang lebih relevan untuk mereka.
3. Arena Google Business Profile: Bagaimana Orang Menemukan Anda
Masuk ke profil bisnis Anda di Google dan cari tab “Performa” atau “Insight”.
- Kueri Penelusuran (Search Queries): Ini adalah daftar kata kunci yang diketik orang di Google hingga akhirnya menemukan bisnis Anda. Mungkin Anda akan terkejut menemukan orang mencari “kue ulang tahun dadakan enak” dan menemukan toko kue Anda. Ini adalah ide untuk konten atau iklan Anda selanjutnya!
- Bagaimana Pelanggan Menemukan Anda: Data ini menunjukkan apakah pelanggan menemukan Anda dengan mengetik nama brand langsung (Penemuan Langsung) atau dengan mencari kategori produk/layanan (Penemuan). Tingginya angka “Penemuan” adalah tanda bahwa SEO Lokal Anda bekerja dengan baik.
👓 Kacamata Keamanan Siber Anda:
Data bisnis adalah salah satu aset paling berharga yang Anda miliki. Ini adalah peta harta karun yang menunjukkan di mana letak keuntungan Anda. Melindunginya sama pentingnya dengan melindungi uang Anda.
- Ancaman: Kebocoran Data Internal.
- Skenario: Anda mungkin perlu membagikan sebagian data penjualan kepada staf atau partner. Namun, data ini bisa disalahgunakan, dijual ke kompetitor, atau bocor jika perangkat mereka tidak aman.
- Benteng Pertahanan: Terapkan prinsip “Hak Akses Secukupnya” (Least Privilege). Berikan akses data hanya kepada orang yang benar-benar membutuhkannya untuk pekerjaan mereka. Jangan ekspor seluruh data penjualan bulanan ke file Excel lalu menyimpannya di komputer umum atau mengirimkannya via WhatsApp tanpa pengamanan.
- Ancaman: Phishing yang Menargetkan Akses Analitik.
- Skenario: Penipu mengirim email yang seolah-olah merupakan “Laporan Performa Mingguan” dari Google atau Instagram, dengan tombol “Lihat Laporan Lengkap di Sini”. Link tersebut mengarah ke halaman login palsu untuk mencuri password Anda.
- Benteng Pertahanan: Selalu akses data analitik Anda dengan membuka aplikasi atau website resminya secara langsung. Jangan pernah login melalui link yang dikirim via email atau pesan, seberapa pun resminya kelihatannya.
Tugas Anda Minggu Ini:
Jadilah detektif untuk bisnis Anda sendiri!
- Luangkan waktu 30 menit. Buka salah satu platform (marketplace atau media sosial).
- Cari menu “Insight” atau “Wawasan Toko”.
- Coba temukan jawaban untuk tiga pertanyaan ini:
- Apa produk terlaris saya bulan ini?
- Di jam berapa pengikut saya paling aktif?
- Apa postingan saya yang paling banyak disukai?
Selamat! Anda kini tidak hanya menjalankan bisnis, tetapi juga mulai memahaminya dari dalam. Keputusan Anda selanjutnya akan jauh lebih tajam dan menguntungkan.
BERSAMBUNG…
Anda sudah bisa membaca ‘raport’ bisnis Anda. Anda tahu data apa yang penting. Tapi data itu, terutama data pelanggan (nama, alamat, nomor telepon), membawa sebuah tanggung jawab besar yang kini diatur oleh hukum di Indonesia. Mengabaikannya bisa berujung pada denda yang tidak sedikit.
Di seri selanjutnya, kita akan membahas topik yang sangat hot dan sering diabaikan UMKM. Siapkan diri Anda untuk: “Data Pelanggan adalah Amanah: Memahami UU PDP Versi UMKM dan Menghindari Denda.”