Jangan Bakar Uang, Ini Cara UMKM Beriklan Pintar di Sosial Media
Banyak UMKM yang tergiur iklan berbayar di sosial media. Sayangnya, banyak juga yang asal klik Boost Post tanpa strategi. Uangnya habis, hasilnya nihil. Yang untung malah platformnya, bukan usahanya.
Padahal, ada cara beriklan murah tapi berdampak besar. Caranya? Bukan soal modal besar, tapi soal tepat sasaran dan pintar mengatur anggaran. Di sinilah UMKM harus melek, bukan sekadar ikut-ikutan.
1. Kenali Target Pasar Sebelum Beriklan
Sebelum iklan dijalankan, tanya dulu: siapa yang paling butuh produkmu?
- Usia berapa?
- Lokasinya di mana?
- Hobi dan kebiasaannya apa?
Contoh: Jualan kopi literan untuk pekerja kantoran? Jangan targetin semua umur. Fokuskan ke usia 24–35 di kota besar yang aktif di Instagram atau Facebook.
2. Gunakan Format Iklan yang Tepat
Tidak semua jenis iklan cocok untuk semua produk. Tapi ada beberapa format yang paling efisien untuk UMKM:
- Instagram Story Ads: Cocok untuk promo harian. Murah, interaktif, dan bisa swipe up langsung ke WhatsApp.
- Facebook Carousel Ads: Bagus untuk menunjukkan banyak varian produk.
- Video TikTok Ads (In-Feed): Murah dan sangat efektif jika dikemas storytelling.
Kalau punya produk dengan nilai visual tinggi (makanan, kerajinan), pakai format video pendek jauh lebih menarik daripada foto statis.
3. Mulai dari Budget Kecil Tapi Konsisten
UMKM tidak perlu langsung pasang iklan jutaan. Mulai dari:
- Rp10.000 – Rp20.000/hari di Facebook Ads Manager.
- Tes dulu selama 3–5 hari.
- Cek metrik: klik, interaksi, dan konversi.
Konsisten lebih penting daripada sekali besar-besaran tapi tidak bisa dievaluasi.
4. Manfaatkan Tools Gratis dari Platform
Banyak yang tidak tahu, padahal:
- Facebook Ads Manager punya fitur A/B testing untuk membandingkan 2 versi iklan.
- Meta Audience Insights bisa kasih gambaran siapa yang tertarik sama produk kita.
- TikTok Creative Center kasih inspirasi konten dan tren yang bisa dikaitkan ke produk.
Kalau ini dimanfaatkan, UMKM tidak perlu tebak-tebakan atau mengandalkan perasaan saja.
5. Bangun Landing Page atau WhatsApp Otomatis
Saat iklan diklik, calon pembeli harus langsung tahu harus ngapain. Maka:
- Sediakan link ke WhatsApp dengan pesan otomatis.
- Atau, buat landing page gratis di Linktree, Beacons, atau Google Site berisi info lengkap produk.
Jangan biarkan orang bingung harus beli ke mana. Iklan yang bagus itu memberi arah, bukan sekadar tampil.
6. Gunakan Promo dan Urgensi
Berikan alasan kenapa mereka harus beli sekarang juga:
- “Diskon 15% hanya hari ini.”
- “Free ongkir untuk 10 pemesan pertama.”
- “Stok terbatas, ready cuma 50 pcs.”
Kalimat seperti ini meningkatkan click-through rate (CTR) dan konversi.
7. Analisis dan Perbaiki Setiap Minggu
Evaluasi wajib dilakukan. Jangan malas buka dashboard iklan:
- Iklan mana yang paling banyak di-klik?
- Jam berapa paling efektif?
- Jenis konten mana yang bikin orang berhenti scroll?
Dari sini, UMKM bisa tahu mana strategi yang berhasil dan mana yang harus ditinggalkan.
Iklan Murah Bukan Iklan Asal
Beriklan di sosial media bukan soal siapa yang paling banyak duitnya, tapi siapa yang paling paham caranya. UMKM bisa bersaing dengan brand besar asal pintar menyusun strategi dan konsisten melakukan evaluasi.
Yang penting bukan besar kecilnya anggaran, tapi sejauh mana kamu kenal audiensmu dan tahu apa yang mereka cari.